Kamis, 04 April 2019

PENYUNTINGAN KARYA TULIS ILMIAH



   A.   Hakikat Penyuntingan (Editing)
Penyuntingan (editing) adalah aktivitas menyeleksi, memperbaiki, menyesuaikan dan menyiapkan naskah agar siap disajikan.
Di dalam karya tulis ilmiah, penyuntingan dilakukan pada isi, paragraf, ragangan atau outline, dan kebahasaan.

   B.   Tujuan Penyuntingan
Penyuntingan memiliki beberapa tujuan diantaranya:
1.   Menjadikan naskah atau karangan ilmiah sebagai karya yang baik dan benar sesuai aturan yang berlaku.
2.   Untuk memastikan isi karya disampaikan dengan jelas, tepat, dan tidak menyalahi etika
3.   Untuk memastikan penyampaian ide dari penulis kepada pembaca disampaikan dalam bahasa yang  gramatis, jelas, indah, dan menarik dan mudah difahami
4.   Untuk memastikan karya yang akan diterbitkan dapat menggambarkan nilai dan identitas karya itu sendiri sehingga dapat menarik minat pembaca.

   C.   Profesionalisme Penyuntingan
Untuk menjadi penyunting yang baik dan bertanggung jawab, penyunting hendaknya memahami dan menghayati pula eksistensi profesionalisme penyuntingan. Profesionalisme ini dapat di rinci sebagai berikut:
1.   Memahami prinsip tata bahasa
2.   Memahami teknik tulisan sesuai ejaan yang disempurnakan
3.   Memahami pertalian antara dunia penulisan dan dunia marketing
4.   Yakin bahwa topik yang ditulis akan mendatangkan minat bagi pembaca
5.   Jernih dan objektif dalam menyikapi perbedaan pendapat

   D.  Editing Isi
Hal hal yang harus diperhatikan dalam mengedit isi antara lain:
1.   Perbaikan daya tarik
2.   Bahasa yang komunikatif
3.   Tata karma penulisan feature
4.   Perombakan alinea naif dan sumbang

   E.   Editing Paragraph
Hal hal yang harus diperhatikan dalam menyunting paragraph:
1.   Perhatikan kohesinya (kesatuannya)
2.   Perhatikan koherennya (kepaduannya)

   F.   Editing Outline
Langkah pertama adalah dalam menyunting outline adalah menyusun segala argumentasi yang dianggap penting untukmenjelaskan masalah, kemudian menyusun penjelasan tentang cara cara yang akan ditempuh untuk memecahkan masalah. Setelah itu, baru menguraikan atau membagi pokok masalah menjadi cabang cabang masalah dengan menonjoklan aspek aspekpaling penting di dalam pemecahannya.

   G.  Editing Bahasa
Dalam menyunting bahasa karya tulis, ada beberapa hal yang perlu diperhaikan. Diantaranya:
1.  Percampuran bahasa
2.  Kedwibahasaan
3.  Pengajaran bahasa
4.  Diksi
5.  Ejaan


Selasa, 19 Maret 2019

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

A. Memilih Topik, Tema Kemudian Judul
Kata "topik", "tema" dan "Judul" sering kali disamakan. Akan tetapi hakikatnya beda. Topik adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Sementara "tema" diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topik yang akan ditulis. Adapun judul adalah adalah kepala tulisan yang menjadi identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat menjelaskan diri dan yang manarik perhatian. Intinya, topik bersifat umum dan luas. Sementara tema bersifat khusus dan inti. Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema, sementara tema yang luas harus dibatasi dengan judul.
Pedoman dalam penentuan topik, tema dan judul:
  1. Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
  2. Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yang ada.
  3. Tema harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
  4. Tema harus memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi
  5. Tema harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
  6. Tema harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
  7. Judul harus dipilih dengan menggunakan kalimat yang mewakili tema dan topik serta bisa menggambarkan seluruh isi tulisan
  8. Judul harus dipilih dengan menggunakan kalimat yang menarik dan seringkas mungkin
  9. Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandung unsur 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (dimana) dan how (bagaimana).

B. Mengumpulkan Bahan
Bahan bisa didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis

B. Merencanakan Kerangka Penulisan
Kerangka karya ilmiah terdiri dari:
1. Judul
2. Lembar Pengesahan
3. Abstrak/Ringkasan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Daftar Tabel (Jika ada)
7. Daftar Gambar (Jika ada)
8. Daftar Lampiran
9. Daftar Istilah dan atau Daftar Singkatan (Jika ada)
10. BAB I Pendahuluan :latar belakang, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran
11. BAB II Tinjauan Pustaka
12. BAB III Bahan dan Metode Penelitian (bentuk penelitian, subjek penelitian, ukuran sampel, definisi operasional, variabel penelitian, prosedur penelitian, cara pemeriksaan/pengukuran, analisis data, tempat dan waktu penelitian, jadwal penelitian, alur penelitian)
13. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
14. BAB V Kesimpulan dan Saran
15. Daftar Pustaka
16. Lampiran.

C. Penulisan Karya Ilmiah
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan adalah:
1. Segi kerapian dan kebersihan.
2. Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.

3. Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.

D. Penyuntingan, Revisi, dan Draf Final
Tahap ini bertujuan untuk :
1. Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
2. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
3. Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.

4. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD

Selasa, 12 Maret 2019

SUGENG RAWUH

Journey to Ancient Cities
Ephesus, Turkey



Bila ilmu pengetahuan adalah samudra tiada tepi,
maka mengarunginya diperlukan cinta dan kesetiaan kepada kebenaran sejati..

Sugeng rawuh...
Selamat datang di sampan kaweruh ini.

Apabila ada materi dalam blog ini yang kurang bisa di fahami, ambigu atau bahkan kurang berkenan, dengan kerendahan hati, penulis bermohon agar pembaca berkenan menuangkannya dikolom komentar..
Matur Nuwun





BIOGRAFI OWNER
Nama : Ulin Nuha, M.A.
Pendidikan terakhir: Master of Arts di bidang Sejarah Peradaban dan Seni Islam di Istanbul University, Turki
Lembaga saat ini : Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA)
Kajian : Pendidikan, Sejarah, Filsafat, Budaya, Karya tulis ilmiah, Kajian Keagamaan, Metode merawat hafalan Alqur'an



                                                  Supported by:
Logo ini adalah logo resmi milik Ulin Nuha Essaleemy, Turki
Essalemies official logo







MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH

MANFAAT KARYA TULIS ILMIAH

A. Manfaat penyusunan karya Tulis ilmiah bagi penulis adalah sebagai berikut:

  1. Melatih untuk mengembangkan keterampilan menulis
  2. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber untuk kemudian dituangkan dalam ide yang brilian;
  3. Mendekatkan penulis dengan dunia kepustakaan;
  4. Meningkatkan pengorganisasian fakta dan data secara jelas dan sistematis;
  5. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
  6. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
  7. Menumbuhkan etos ilmiah, sehingga seorang penulistidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
  8. Memperoleh kepuasan intelektual;


B. Manfaat penyusunan karya Tulis ilmiah bagi pembaca adalah berikut:

  1. Mendapatkan Informasi Baru yang Jarang Diketahui
  2. Memahami dan Mengerti Pembuatan Karya Ilmiah
  3. Mengetahui Buku berkualitas
  4. Menjadikan pembacanya memiliki cara pandang dan pola pikir yang luas
  5. Memperkaya Pembendaharaan Kata
  6. Memahami Cara Mengimplementasikan Teori

Senin, 11 Maret 2019

ILMUWAN MUSLIM DI ANDALUSIA

BEBERAPA ILMUWAN MUSLIM DI ANDALUSIA

Ibnu Rusyd
Abu Walid Muhammad Ibnu Rushd atau Averroes bagi bangsa Barat lahir di Kordoba pada tahun 520 Hijriah. Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan Ibrani. Ia merupakan komentator terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas.

Maslamah Al-Majriti
Abul Qasim Maslamah bin Ahmad Al-Majriti lahir di Madridsekitar tahun 1008 M. Ia adalah seorang astronom, alkimiawan, matematikawan, dan ulama Arab Islam Al-Andalus. Ia juga ikut serta dalam penerjemahan Planispherium karya Ptolemeus, memperbaiki terjemahan Almagest, memperbaiki tabel astronomi dari Al-Khwarizmi, menyusun tabel konversi kalender Persia ke kalender Hijriah, serta mempelopori teknik-teknik geodesi dan triangulasi.

Ibnu Bajjah
Abu Bakar Muhammad bin Yahya bin ash-Shayigh atau Ibnu Bajjah merupakan filsuf dan dokter Muslim Andalusia yang dikenal di Barat dengan nama Latinnya, Avempace. Ia lahir di Saragossa di tempat yang kini bernama Spanyol dan meninggal di Fez pada 1138. Kebanyakan buku dan tulisannya belum terselesaikan karena kematiannya yang cepat. Ia memiliki pengetahuan yang luas pada kedokteran, Matematikaebagai vizier dan dokter untuk Abu Yaqub Yusuf, penguasa Al-Andalus. Di zamannya nama baiknya sebagai pemikir dan pelajar telah membuatnya dipuji sebagai Maecenas. Ibnu Tufail juga merupakan, dan Astronomi. Sumbangan utamanya pada filsafat Islam ialah gagasannya pada Fenomenologi Jiwa.

Ibnu Tufail
Ibnu Tufail atau Abubacer ialah filsuf, dokter, dan pejabat pengadilan Al-Andalus. Ia lahir di Guadix dekat Granada dan dididik oleh Ibnu Bajjah. Ia menjabat sekretaris untuk penguasa Granada, dan kemudian s pengarang Hayy ibn Yaqthan (Hidup, Putra Kesadaran) roman filsafat, dan kisah alegori lelaki yang hidup sendiri di sebuah pulau dan dan yang tanpa hubungan dengan manusia lainnya menemukan kebenaran dengan pemikiran yang masuk akal, dan kemudian keterkejutannya pada kontak dengan masyarakat manusia untuk dogmatisme, dan penyakit lainnya. Ia meninggal di Maroko. pada 1185.

DINASTI BANI UMAYYAH


TIMELINE DINASTI UMAYYAH (661 M - 750 M) DAN DAFTAR HALIFAH

A. TIME LINE

Peletakan pondasi Dinasti Umayyah terjadi pada masa pemerintahan dua khalifah, yakni pada masa Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan dan anaknya Yazid bin Muawiyah. Proses tersebut berlangsung dari tahun 41 H sampai 64 H.

Periode berikutnya adalah periode fitnah. Berlangsung antara tahun 64 H sampai 86 H, yakni pada masa Khalifah Muawiyah bin Yazid, Marwan bin Hakam, dan Abdul Malik bin Marwan. Pada masa ini terjadi pemberontakan terhadap penguasa dan peperangan sesama umat Islam.

Periode berikutnya adalah periode kekuatan, berlangsung antara tahun 86 H sampai 125 H. Yaitu pada masa Khalifah al-Walid bin Abdul Malik bin Marwan, Sulaiman bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz bin Marwan, Yazid bin Abdul Malik, dan Hisyam bin Abdul Malik.

Periode kemunduran hingga jatuhnya kekhalifahan Bani Umayyah terjadi antara tahun 125 H hingga 132 H. Pada masa ini banyak terdapat khalifah dalam satu negara.


B. DAFTAR PEMIMPIN BANI UMAYYAH

  1. Mu'awiyah bin Abu Sufyan (661 – 26 April 680 (60 H)
  2. Yazid bin Mu'awiyah 26 April 680 – 11 November 683 (3 tahun, 199 hari)
  3. Mu'awiyah bin Yazid (11 November 683 – 684)
  4. Marwan bin al-Hakam (Juni 684 – 12 April 685)
  5. 'Abdul Malik bin Marwan 12 April 685 – 8 Oktober 705 (20 tahun, 179 hari)
  6. Al-Walid bin 'Abdul Malik 8 Oktober 705 – 23 Februari 715 (9 tahun, 138 hari)
  7. Sulaiman bin 'Abdul Malik 23 Februari 715 – 22 September 717 (2 tahun, 211 hari)
  8. 'Umar bin 'Abdul 'Aziz 22 September 717 – 4 Februari 720 (2 tahun, 135 hari)
  9. Yazid bin 'Abdul Malik 4 Februari 720 – 26 Januari 724 (3 tahun, 356 hari)
  10. Hisyam bin 'Abdul Malik 26 Januari 724 – 6 Februari 743 (19 tahun, 11 hari)
  11. Al-Walid bin Yazid 6 Februari 743 – 17 April 744 (1 tahun, 71 hari)
  12. Yazid bin Al-Walid bin 'Abdul Malik 17 April 744 – 4 Oktober 744 (0 tahun, 170 hari)
  13. Ibrahim bin Al-Walid bin 'Abdul Malik 4 Oktober 744 – 4 Desember 744 (0 tahun, 61 hari)
  14. Marwan bin Muhammad 4 Desember 744 – 25 Januari 750 (5 tahun, 52 hari)


C. SUMBANGSIH BANI UMAYYAH TERHADAP PERADABAN ISLAM

  1. Penguatan Militer dan Kebijakan Ekspansi
  2. Penataan Administrasi Negara
  3. Kemajuan di Bidang Arsitektur
  4. Gerakan Penerjemahan dan Arabisasi
  5. Kemajuan Pengetahuan dan Sastra


D. KEMAJUAN PEMIKIRAN ISLAM

  1. Para penerjemah : Khalifah Marwan bin Hakam, Khalifah Abdul MAlik bin Marwan, Abdullah bin Al-Muqaffa
  2. Para ahli sastra: Umar Bin Abi Rabiah (w. 719 m.), Jamil al-Udhri (w. 701 M.),  Qays Bin al-Mulawwah (w. 699 M.) yang lebih dikenal dengan nama Majnun Laila, al-Farazdaq (w 732M.), Jarir (w. 792 M) dan al-Akhtal (w. 710 M.).
  3. Ilmu pengetahun terbagi menjadi dua macam, yaitu : pertama, Al-Adaabul Hadits (ilmu-ilmu baru), yang meliputi : Al-ulumul Islamiyah (ilmu al-Qur’an, Hadist, Fiqh, al-Ulumul Lisaniyah, At-Tarikh dan al-Jughrafi), Al-Ulumul Dakhiliyah (ilmu yang diperlukan untuk kemajuan Islam), yang meliputi : ilmu thib, filsafat, ilmu pasti, dan ilmu eksakta lainnya yang disalin dari Persia dan Romawi. Kedua : Al-Adaabul Qadamah (ilmu lama), yaitu ilmu yang telah ada pasa zaman Jahiliyah dan ilmu di zaman khalifah yang empat, seperti ilmu lughah, syair, khitabah dan amtsal.

Kamis, 07 Maret 2019

PRINSIP DASAR METODOLOGI PENELITIAN

A. Definisi Metodologi
Metodologi berbeda dengan metode. Metodologi merupakan prinsip dasar, sedangkan metode adalah teknik penerapannya. Metodologi, secara etimologi bisa diartikan sebagai ilmu tentang metode.
Oleh karena itu, dalam penulisan proposal atau laporan penelitian, bab metodologi tidak hanya meliputi metode, namun lebih dari itu, seperti sampel dan populasi misalnya.

B. Pendekatan Metodologi Penelitian
Ada tiga jenis pendekatan dalam metodologi penelitian, yaitu:

Kuantitatif
Pendekatan ini menitikberatkan pada aspek numerik sebagai datanya, baik dalam proses pengumpulan maupun hasil analisisnya.
Pendekatan kuantitatif umumnya menerapkan proses deduksi dalam hubungan antara data dan teori. Deduksi artinya, penarikan kesumpulan dimulai dari adanya teori yang berada di kepala peneliti untuk kemudian diuji dengan data di lapangan.

Kualitatif
Pendekatan kualitatif menekankan pada aspek kualitas. Artinya, mengelaborasi makna sosial dan kultural yang tidak mudah diukur dengan angka untuk menjelaskan fenomena yang ditelitinya. Data penelitian kualitatif biasanya bersifat deskriptif atau naratif.
bila riset kuantitatif cenderung menerapkan proses deduktif dalam menjelaskan hubungan antara teori dan data, maka riset kualitatif cenderung menerapkan proses induksi.
Proses induksi artinya, penarikan kesimpulan berasal dari data lapangan. Dengan kata lain, teori muncul sebagai produk temuan lapangan. Prosesnya dimulai dengan turun ke lapangan untuk mengumpulkan data. Data yang telah terkumpul diolah sehingga menjadi suatu teori.

Campuran atau mix method
Pendekatan campuran merupakan gabungan antara pendekatan penelitian kuantitatif dan kuantitatif. Pendekatan campuran diterapkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang apabila tidak dijawab dengan menggunakan kombinasi antara kuantitatif dan kualitatif, hasil penelitian akan dianggap kurang valid atau kurang berkualitas.

C. Jenis-Jenis metodologi penelitian
Ada berbagai macam jenis metodologi penelitian antara lain:
  1. Penelitian survey
  2. Penelitian eksperimental
  3. Penelitian cross-sectional
  4. Penelitian longitudinal
  5. Penelitian grounded
  6. Penelitian fenomenologi
  7. Penelitian etnografi
  8. Penelitian naratif
  9. Studi kasus
  10. Penelitian komparatif

SUGENG RAWUH

SUGENG RAWUH